Pelajar SMK Jadi Kurir Ganja

DIAMANKAN
– Kasat Narkoba dan Kasubag Humas menunjukan barang bukti yang
diamankan dari para tersangka. Keenam tersangka sendiri saat ini masih
menjalani pemeriksaan intensif oleh petugas.
NURUL FATAH / RADAR PEKALONGAN
BATANG – FR (19) seorang pelajar kelas XII pada
salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Batang terlibat
dalam peredaran Narkoba, akibatnya dia kini mendekam dan harus mengikuti
tahapan ujian akhir di dalam jeruji besi. Dia ditangkap pada 17
Februari lalu di rumahnya setelah diketahui menjadi perantara penjual
ganja.
Kapolres Batang AKBP Widi Atmoko SIK melaui Kasat Narkoba AKP Basuki
SH, mengungkapkan, tertangkapnya FR tersebut berawal dari ditangkapnya
HR (22) warga Proyonanggan Tengah dan GL (20) warga Pedalangan,
Kecamatan Batang pada Senin (17/2) di depan
ruko Playstation Jalan Gajah Mada Batang sekitar pukul 17.30 WIB.
“Setelah berhasil menangkap HR dan GL, kemudian kami kembangkan dan
berhasil menangkap FR di rumahnya. FR sendiri merupakan pemasok ganja
kepada GL yang selanjutnya oleh GL dijual kepada HR,” ungkap Basuki
didampingi Kasubbag Humas AKP Makhsus.
Lanjutnya, kasus tersebut terus dikembangkan hingga akhirnya kembali
ditangkap pelaku lainnya, yakni TS (27) warga Pekuncen, Karangasem Utara
pada (18/2) di rumahnya. Setelah dikembangkan oleh petugas, ternyata TS
hanyalah perantara, karena ganja tersebut diperoleh dari SGT (34) warga
Klidang Lor, Batang.
Peran FR sendiri adalah menjual ganja kepada GL seharga Rp 50 ribu
per paket yang didapatkan dengan cara membeli kepada SGT atas bantuan
TS. Selain menjual ganja, SGT sendiri juga menjual obat-obatan atau pil
warna orange atau obat yang peruntukan seharusnya untuk orang sakit
jiwa.
“FR membeliganja kepada SGT atas bantuan TS, hal itu dilakukan karena
dia mendapat pesanan dari GL yang diminta oleh HR untuk mencarikan
ganja. Saat ini FR mendekam di dalam tahanan Polres Batang, dan pada
Senin (3/3) kemarin dia mengikuti try out ujian akhir di dalam penjara,”
jelasnya.
*Bekuk Pemasok ke Rutan Rowobelang
Selain mengungkap kasus peredaran narkoba yang melibatkan pelajar,
Sat Narkoba Polres Batang juga berhasil menangkap pelaku yang memasok
ganja ke dalam Rutan Rowobelang, dia adalah Slamet Purwanto alias Jemek
(32) warga Pandean, Kelurahan Proyonanggan, Batang. Jemek sendiri
merupakan DPO sejak satu tahun yang lalu karena pada malam tahun baru
2013 ada salah satu Napi yang ketahuan menyimpan ganja di kamarnya.
“Jemek kami tangkap pada Selasa (2/5/2) sekira pukul 13.30 WIB, dia
merupakan DPO yang sudah kami kejar sejak setahun yang lalu karena
memasok ganja ke Rutan Rowobelang,” terang Kasat Narkoba.
Dijelaskan, awal terbongkarnya kasus tersebut adalah pada malam tahun
baru 2013 petugas rutan melakukan razia dan menemukan paket ganja milik
NS alias Pilak. Kemudian barang bukti ganja tersebut diserahkan kepada
Sat Narkoba untuk dilakukan penyelidikan, setelah diselidiki, ternyata
dia mendapat ganja tersebut dari HW yang ditangkap pada 4 Januari 2013
dan sudah menjalani proses persidangan dengan vonis 5 tahun penjara.
Dari keterangan HW, ganja tersebut diperoleh dari tersangka Jemek
yang menjadi perantara jual beli ganja dengan Napi HW dan NS. Jemek
sendiri sempat menjadi buron selama setahun hingga akhirnya berhasil
ditangkap pada 25 Februari lalu, dari keterangan Jemek, dia hanya
menjadi perantara dan mendapat upah Rp 20 ribu dari bandar.
“Jemek mengedarkan ganja tersebut dengan cara memasukkannya ke dalam
sebuah detergen yang kemudian diserahkan saat menjenguk HW dan NS, dia
merupakan perantara dari seorang bandar yang saat ini masih dalam
pengejaran,” ujarnya.
Basuki mengatakan, selama 2 bulan ini pihaknya telah mengungkap
delapan kasus peredaran narkoba. Disamping menangkap FR dan kawan-kawan
serta Jemek, pihaknya juga menangkap pelaku lainnya yang terlibat
peredaran narkoba, diantaranya adalah Gansar Pramadhan (22) warga
Sawahan, Kelurahan Kauman, Batang karena memiliki ganja, Muhammad Subkhi
alias Suki (35) warga Desa Setono, Pekalongan yang memiliki ganja
kering.
Kemudian juga menangkap SGT (31) warga Klidang Lor, Batang yang
terlibat peredaran ganja dengan Suki, selain itu juga menangkap Slamet
Wardianto alias Antok (34) warga Weleri, Kendal dan rekannya DD alias
Koplo warga Desa Plelen, Gringsing karena terlibat dalam peredaran
sabu-sabu.
“Kami juga menangkap Rian Dede Arvianto (22) warga Desa Bener, Wiradesa dan juga 3 pelaku yang masih di bawah umur, yakni
AM
(17) warga Wiradesa, AB (17) warga Tirto dan BD alias Ucil (17) warga
Desa Krengseng, Gringsing. Mereka ditangkap karena terlibat dalam
peredaran narkoba jenis ganja,” papar AKP Basuki.
Dari ke 15 pelaku yang berhasil ditangkap, ada yang sudah dilimpah ke
Rutan Rowobelang dan ada yang masih dalam proses pemeriksaan. Semuanya
dijerat dengan pasal 111 ayat (1) dan atau pasal 114 ayat (1) UU RI no
35 tahun 2009 tentang narkotika dan diancam dengan hukuman minimal 4
tahun dan maksimal 20 tahun penjara dengan denda paling sedikit Rp 800
juta.
“Saat ini kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya,
identitas mereka sudah kami kantongi. Untuk barang bukti ada yang sudah
dilimpah ke Kejari dan ada juga yang masih di Labfor untuk diperiksa,”
tandas Kasat Narkoba.
(rul)